Oleh : Ana Marita
Sudah sepatutnya perkembangan zaman yang melahirkan berbagai teknologi canggih yang begitu banyak membawa dampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari harus kita syukuri. Namun terkadang, pemakaian teknologi tersebut tidak tepat guna atau digunakan dengan tidak semestinya. Sifat manusia yang selalu ingin lebih dan lebih adalah salah satu faktor utama yang terkadang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Sudah sepatutnya perkembangan zaman yang melahirkan berbagai teknologi canggih yang begitu banyak membawa dampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari harus kita syukuri. Namun terkadang, pemakaian teknologi tersebut tidak tepat guna atau digunakan dengan tidak semestinya. Sifat manusia yang selalu ingin lebih dan lebih adalah salah satu faktor utama yang terkadang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Contohnya saja bisa kita
lihat dan rasakan secara nyata pada penggunaan kendaraan bermotor saat ini
dibandingkan dengan zaman dahulu yang bisa dikatakan hanya kalangan pejabat
yang menggunakan sepeda motor atau mobil. Namun pada saat ini, sepeda moto atau
mobil seolah telah menjadi kebutuhan yang bisa dikatakan mendesak bagi sebagian
besar kalangan masyarakat. Bisa dikatakan mulai dari kalangan masyarakat bawah hingga
para petinggi negara menggunakan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi.
Hasil pembakaran kendaraan bermotor tersebut berupa karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang bersifat racun. Gas karbon onoksida dalam udara murni berjumlah 0,03% jika melebihi batas toleransi ini, dapat mengganggu pernafasan. Hal ini disebabkan karena gas karbon monoksida mempunyai afinitas (daya ikat) yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dari pada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% di darah mengikat karbon monoksida dan membentuk HbCo maka dapat menyebabkan kematian. Selain itu gas karbon monoksida yang berlebihan di bumi akan merusak lapisan ozon yang kemudian dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi bertambah panas atau yang lebih akrab kita sebut dengan global warming (pemanasan global).
Hasil pembakaran kendaraan bermotor tersebut berupa karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang bersifat racun. Gas karbon onoksida dalam udara murni berjumlah 0,03% jika melebihi batas toleransi ini, dapat mengganggu pernafasan. Hal ini disebabkan karena gas karbon monoksida mempunyai afinitas (daya ikat) yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dari pada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% di darah mengikat karbon monoksida dan membentuk HbCo maka dapat menyebabkan kematian. Selain itu gas karbon monoksida yang berlebihan di bumi akan merusak lapisan ozon yang kemudian dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi bertambah panas atau yang lebih akrab kita sebut dengan global warming (pemanasan global).
Kelestarian lingkungan dan alam yang kita huni ini sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat dunia. Terlebih kita sebagai pelajar yang akan menjadi generasi penerus yang tak akan mungkin tega melihat daratan bumi ini menjadi lautan karena pegunungan es yang mencair akibat dari pemanasan global. Oleh karena itu, harus ada kesadaran dan upaya dari kita agar mempertahankan alam yang kita huni ini.
Usaha-usaha
yang dilakukan dalam rangka mempertahankan lingkungan demi mengatasi pemanasan
globaltidaklah harus dengan biaya tinggi atau dengan cara yang sulit. Misalnya
saja pengurangan gas CO di udara. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
menggalakkan program bersepeda di berbagai kalangan masyarakat.
Seorang
anak dapat mengajak teman-temannya untuk pergi ke sekolah dengan bersepeda
bersama sebagai pengganti sepeda motor. Lalu acara nongkrong anak muda yang
identik dengan sepeda motorpun bisa diganti dengan arak-arakkan sepeda, bahkan
acara malam minggu atau kencan anak remaja bisa diganti dengan bersepeda ria di
sebuah taman. Orang tua pun bisa melakukannya sebagai nostalgia saat mereka
masih muda dulu. Pada kalangan pekerja, pemakaian sepeda sebagai alat
transportasi pengganti sepeda motor atau mobil dapat dilakukan secara bergilir
yang bisa dijadwalkan dengan bantuan RT atau aparat desa lainnya. Selain
sebagai upaya mempertahankan lingkungan demi mengatasi pemanasan global, hal
tersebut juga bisamenambah rasa kebersamaan.
Upaya
lain yaitu penanaman pohon pada setiap tempat yang masih terbilang kurang asri.
Dengan semakin banyaknya pohon yang ada, maka gas karbon dioksida (CO2) yang
dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat diserap oleh pepohonan yang ada untuk
proses fotosintesis, kemudian gas oksigen (O2) yang dihasilkan pada proses
fotosintesis tersebut dapat digunakan kembali dalam proses respirasi oleh
manusia. Upaya penanaman pohon tersebut dapat dilakukan dengan penanaman sejuta
pohon yang telah dilakukan oleh berbagai pihak termasuk lembaga-lembaga
pendidikan. Upaya lain yang dapat kita lakukan adalah denan hemat dalam
penggunaan listrik agar meminimalisasi pemanasan global tersebut. Misalnya
saja, orang tua mengajarkan kepada anaknya penanaman pohon di lingkungan
rumahnya daripada waktu yang dipergunakan anak tersebut untuk menonton TV
terus-menerus, terlebih acara yang disaksikan tidak baik.
Upaya
untuk mengatasi pemanasan global adalah tanggung jawab kita bersama sebagai
masyarakat dunia yang sadar akan tanggung jawab menjaga lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar