Labels

Selasa, 08 Januari 2013

Arti Sebuah Nilai Kejujuran

Oleh : Ana Marita

“Maaf Pak saya terlambat, motor saya kehabisan bensin” (padahal memang dia sengaja terlambat).
“Maaf say, aku sedang nganterin ibuku” (padahal sedang berlibur sama temannya).
“Ok deh nanti saya pasti datang ke rumahmu” (padahal dia belum tentu datang).
“Besok Pak tugas saya kumpulkan” (ditunggu 2 hari tugas belum dikumpulkan).
            Sekilas kalimat itu sering diucapkan oleh beberapa orang pada saat ini, dimana begitu mudahnya mengucapkan janji dan perkataan, tanpa memahami makna dari sebuah perkataan. Ya, sebuah kejujuran.
Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar.
           
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
           
Sesuatu atau kejadian yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendiri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan dilakukan. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.
            Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya seseorang mengatakan dia akan hadir dalam acara ultah temannya. Kalau memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah disampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur berarti mencocokkan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan realisasi (fenomena).
            Ternyata kejujuran senantiasa melahirkan kebaikan bagi pelakunya, dikatakan buah dari sebuah kejujuran adalah hati senantiasa akan terasa tenang, karena kejujuran senantiasa bersanding dengan syari’at dan akal sehat.
            Kejujuran sendiri terbagi daam beberapa bagian pertama jujur dari setiap ucapan, artinya setiap perkataan yang keluar dari lisannya senantiasa menyuarakan kebenaran kedua ikhlas untuk Allah, artinya kejujuran itu lahir untuk Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan ketiga jujur dalam tekad, yaitu dengan menepati segala azam yang telah tersirat dalam hati keempat jujur dalam perbuatan, yaitu dengan menserasikan segala perkataan dengan perbuatan yang dilakukan kelima jujur dalam beribadah, hal ini terbentuk dalam rangka kecintaan pada Allah dengan jalan taat dan patuh atas segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jadi, dari uraian di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa apa yang disebut jujur adalah sebuah sikap dan niat yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokkan antara informasi dan kejadian. Dalam agama sikap seperti inilah yang dinamakan sidiq. Maka jujur iru bernilai tak terhingga. 

0 komentar:

Posting Komentar